Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan

Selasa, 28 Maret 2017

Gelombang Longitudinal

Laporan IPA
"Gelombang Longitudinal"


Kelompok 3
  Anggota : 
  • Abel Putra Hernadi      (VIII E/01)
  • Isnaeni Ayu N.W         (VIII E/11)
  • Mikael Juan S.R          (VIII E/13)
  • Naelya Zabrina            (VIII E/14)


Gelombang Longitudinal


Suatu gelombang longitudinal adalah osilasi atau getaran yang bergerak dalam media secara paralel atau sejajar ke arah gerakan. Ketika satu partikel getaran terganggu, melewatkan gangguan ke partikel berikutnya, serta mengangkut energi gelombang. Ketika energi sedang diangkut, medium partikel bisa tergeser dengan gerakan kiri dan kanan. Misalnya, jika gelombang longitudinal bergerak ke Timur melalui media, gangguan akan bergetar secara paralel pada arah kiri-ke-kanan bergantian bukan gerakan naik-turun sebuah gelombang transversal.
Gelombang longitudinal dapat dipecah menjadi dua kategori, yaitu non-elektromagnetik dan elektromagnetik. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa gelombang elektromagnetik dapat memancarkan energi melalui ruang hampa, sementara gelombang non-elektromagnetik tidak bisa. Gelombang non elektromagnetik antara lain adalah tekanan dan gelombang suara. Gelombang plasma yang dianggap sebagai gelombang longitudinal elektromagnetik.
P-gelombang, atau gelombang tekanan, adalah jenis gelombang kompresional atau elastis yang dapat melakukan perjalanan melalui berbagai media seperti gas, padatan dan cairan. Selama peristiwa seismik, gelombang tekanan yang dihasilkan sebagai hasil dari kompresi dan dekompresi bergantian. Misalnya, osilasi yang dihasilkan oleh gempa bumi menyebabkan getaran yang melakukan perjalanan melalui darat dan air. Dari semua jenis gelombang seismik, gelombang tekanan dianggap menjadi yang tercepat, yang memungkinkan mereka untuk melakukan perjalanan jauh. Gelombang tekanan dicatat oleh alat yang disebut seismometer yang mengukur gerakan tanah.
Gempa bumi juga dapat menghasilkan gelombang suara. Seperti gelombang tekanan, gelombang suara yang kompresional di alam, yang berarti gelombang mengembang dan menekan materi saat bergerak melalui itu. Gelombang suara, seperti p-gelombang, memerlukan media untuk mengangkut energi dari satu daerah ke daerah lain. Kecepatan di mana suara terdengar tergantung pada media yang ia melewati. Umumnya gelombang suara bergerak lebih cepat di media padat dibandingkan media non-padat, seperti udara.
Menggunakan garpu tala adalah contoh yang baik tentang bagaimana suara yang dihasilkan dan ditransmisikan melalui media udara. Gerakan garpu menghasilkan getaran yang mengganggu partikel udara, memproduksi serangkaian aksi kompresi dan dekompresi. Tindakan ini menghasilkan catatan musik murni sebagai hasilnya.
gelombang longitudinal
Tidak seperti tekanan dan gelombang suara, gelombang plasma tidak dapat diproduksi langsung dari gempa bumi. Sebaliknya, gelombang plasma harus dihasilkan dari sumber listrik atau magnet. Laser adalah contoh dari perangkat yang menghasilkan gelombang plasma ketika berinteraksi dengan gas pengion. Jenis gelombang longitudinal bisa eksis dalam keadaan terionisasi atau bermuatan. Gelombang elektromagnetik juga dapat mengambil bentuk gelombang transversal, sedangkan gelombang tekanan akan selalu menjadi gelombang longitudinal.
Sumber : http://usaha321.net/pengertian-gelombang-longitudinal-dan-contoh.html
Laporan Praktikum 
V=Cepat rambat gelombang                t =waktu
s= Jarak = 2, 82 m =282 cm
 V = s / t
V =282 cm/1,3 s = 216, 9 cm/s
Ayo, Pikirkan! 

1. Pada saat kamu mendorong dan menarik slinki, ke arah manakah getaran pada slinki? 
   Jawab: arah getaran ke depan
2. Kemanakah arah rambat gelombang? 
   Jawab: sejajar dengan arah getar
3. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang searah? Mengapa?
   Jawab: searah, karena arah gelombang merambat sejajar dengan arah getar. 

LAMPIRAN


                     

 


Gelombang Transversal

LAPORAN PRAKTIKUM 
GELOMBANG TRANSVERSAL


Nama Kelompok VIII E:
  • Abel Putra H           01
  • Isnaeni Ayu N.W    11
  • Mikael Juan S.R      13
  • Naelya Zabrina        14

A. Landasan Teori

Pengertian Gelombang transversal dan Contohnya

Gelombang adalah gangguan melalui media. Gerakan ini berlangsung terus dan dalam pola periodik atau dalam pola siklus. Ada berbagai jenis gelombang yang merupakan gelombang mekanik dan gelombang non-mekanik.  Gelombang mekanik didefinisikan sebagai gelombang yang membutuhkan semua jenis media untuk perambatan sedangkan gelombang non-mekanik tidak memerlukan media apapun untuk perambatan.

Selasa, 21 Februari 2017

Cuci Darah

Cuci Darah
Image result for Cuci Darah
http://www.amazine.co/wp-content/uploads/2011/06/cuci-darah.jpg
Sejatinya tubuh kita secara alami didesain untuk mampu melakukan cuci darah secara otomatis. Namun jika diperlukan, proses cuci darah dengan bantuan alat medis bisa dilakukan.
Saat ini cuci darah identik dengan proses medis untuk menghilangkan kelebihan kotoran dan air di dalam darah. Dalam proses alami, ginjal adalah organ yang bertanggung jawab dalam melakukan hal ini.

Kenapa Membutuhkan Cuci Darah?

Penyaringan darah adalah tugas ginjal. Pada penderita penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal, fungsi ginjal ini tidak dapat dilakukan secara optimal.
Karena ginjal gagal untuk melakukan pembersihan, terjadilah penumpukan limbah dan cairan pada darah. Kondisi ini berisiko membahayakan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Seseorang yang kehilangan fungsi ginjalnya antara 85-90 persen wajib melakukan cuci darah agar terhindar dari beragam komplikasi yang fatal.
Tentu saja dibutuhkan penilaian dari dokter dan serangkaian tes medis untuk menentukan mengenai wajib atau tidaknya seseorang melakukan cuci darah. Level kreatinin dan ureum pada darah adalah dua hal yang akan dijadikan tolok ukur keputusan dokter. Demikian juga pemeriksaan urine.  “Creatinine clearance” pada urine sebagai tolak ukur untuk memeriksa kecepatan ginjal menyaring darah. Normalnya  adalah 90-110 militer per menit. Jika kecepatan proses pembersihan kreatinin menurun sekitar 10-12cc/menit, maka orang tersebut wajib menjalani dialisis atau cuci darah.
Meski begitu, ada indikator lain yang mewajibkan pasien melakukan cuci darah meski Creatinine Clearance masih di atas angka minimal. Indikator tersebut adalah kemampuan tubuh pasien dalam mengatasi masalah kelebihan air, keluhan seputar jantung, pernapasan, perut, atau kebas di kaki.

Metode Cuci Darah

Dalam melakukan proses cuci darah, ada dua metode yang bisa dipilih pasien, yaitu hemodialisis atau peritoneal dialisis.
  • Hemodialisis
Jenis cuci darah hemodialisis adalah yang paling banyak dikenal orang. Jika seseorang memakai prosedur ini, dia akan melakukannya tiga kali seminggu.
Proses cuci darah dengan hemodialisis menggunakan dua selang yang dipisahkan oleh mesin penyaring. Selang pertama akan mengalirkan darah dari tubuh pasien melalui jarum menuju mesin penyaring. Dari mesin penyaring, darah akan menuju selang lain yang kemudian akan diteruskan ke dalam tubuh pasien.
Proses ini biasanya menghabiskan waktu sekitar empat jam dan hanya bisa dilakukan di rumah sakit. Efek samping yang biasanya muncul akibat hemodialisis adalah kulit gatal dan kram pada otot.
  • Peritoneal dialisis
Metode ini tidak memakai mesin penyaring sebagaimana metode hemodialisis. Adalah peritoneum yang merupakan lapisan dalam dari perut yang digunakan sebagai penyaring. Peritoneum memiliki ribuan pembuluh darah kecil yang bisa berfungsi selayaknya ginjal.
Pasien akan mendapatkan sayatan kecil di dekat pusar untuk jalan masuk kateter. Kateter ini akan ditinggal di dalam rongga perut secara permanen. Fungsinya adalah memasukkan cairan dialisat, yaitu cairan yang mengandung gula tinggi untuk menarik zat sampah dan kelebihan cairan dari pembuluh darah sekitar, ke dalam rongga perut. Pasien akan merasakan perut penuh selama proses ini. Setelah proses ini selesai,  cairan dialisat yang sudah mengandung zat sisa dan cairan ini dialirkan ke kantong khusus yang akhirnya dibuang. Lalu diganti dengan cairan segar.
Keuntungan proses cuci darah dengan metode ini adalah bisa dilakukan di rumah kapan saja dan biasanya dilakukan saat pasien sedang tidur. Sayangnya, metode ini harus dilakukan empat kali tiap hari dan memakan waktu sekitar 30 menit. Peronitis alias infeksi peritoneum yang mengelilingi rongga perut mungkin terjadi akibat metode ini. Kenaikan badan karena cairan dialisat yang mengandung kadar gula cukup tinggi, atau munculnya hernia karena berat cairan di dalam rongga perut, ini semua merupakan faktor risiko yang harus pasien pertimbangkan sebelum memutuskan.

Apakah Proses Cuci Darah akan Mengganggu Aktivitas Pasien?

Meski cuci darah tidak menyebabkan pasien yang melakukannya merasa kesakitan atau tidak nyaman, beberapa dari mereka mungkin akan mengalami sakit kepala, mual, muntah, kram, dan penurunan tekanan darah. Beberapa hal yang sering dirasakan pasien cuci darah adalah mudah lelah, depresi, dan merasa minim waktu untuk melakukan berbagai aktivitas.
Meski hal-hal di atas mungkin bisa dirasakan, sejatinya cuci darah tidak mengganggu aktivitas pasien. Buktinya banyak pasien yang melakukan cuci darah, namun tetap memiliki kualitas hidup yang baik. Mereka masih bisa bekerja atau melanjutkan sekolah. Cuci darah juga bukan halangan untuk melakukan berbagai aktivitas berenang, berolahraga, mengemudi, atau bahkan berlibur.

Proses dialisis adalah bentuk pertolongan terhadap kerusakan organ ginjal. Fungsi ginjal untuk menyaring darah seluruh tubuh inilah yang membuat ginjal merupakan salah satu organ vital. Maka dari itu, jagalah kesehatan ginjal Anda. Perbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan untuk menjaga tekanan darah di ginjal yang penting dalam proses penyaringan. Selain itu batasi pula konsumsi garam.

Efek Samping Cuci Darah 
Disamping manfaat yang begitu penting, hemodialisis juga memiliki efek samping yakni dapat menyebabkan kulit dan otot menjadi kram dan gatal, sedangkan efek samping dialisis peritoneal yang paling umum adalah infeksi peritoneum oleh bakteri (peritonitis). Bagi orang-orang yang menjalani hemodialisis, risiko mengembangkan infeksi lebih rendah, tetapi jika hal itu terjadi cenderung lebih serius, karena biasanya infeksi bersifat sistemik (menyeluruh) Dialisis atau cuci darah adalah perawatan yang dapat membantu menyelamatkan jiwa orang-orang yang dinyatakan akan mengalami kecacatan yang signifikan, rasa sakit dan mengancam nyawa. Berdasarkan hasil penelitian, harapan hidup rata-rata orang yang mulai menjalani dialisis di usia 20-an adalah 20 tahun, sementara orang dewasa yang lebih tua berusia di atas 75 yang menjalani dialisis memiliki harapan hidup rata-rata empat tahun. Namun, semua itu terjadi atas kehendak-Nya.

Image result for proses cuci darah

Bersumber dari: Cuci Darah (Dialisis) untuk Gagal Ginjal | Mediskus
http://www.alodokter.com/cuci-darah-untuk-mengatasi-gagal-ginjal
UJI KOMPETENSI BAB 8


PERTANYAAN NO 5:

Pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium, urin seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict ternyata menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata, dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu. Berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan?

Laporan Praktikum "Ayo Kita Coba" Hal 50 Buku Siswa ilmu Pengetahuan Alam

Laporan Praktikum "Ayo Kita Coba" 
Hal 50 Buku Siswa ilmu Pengetahuan Alam

Nama       : Naelya Zabrina 
Kelas       :VIII E
No           :14
Kelompok: 5


Alat dan Bahan:
  1. Tabung reaksi
  2. Penumbuk
  3. Wadah Penumbuk
  4. Pengaduk
  5. Cermin Lipat
  6. Kapur Tulis
  7. Air
Langkah Kerja:
  • Percobaan menggunakan Cermin Lipat
  1. Siapkan Cermin Lipat.
  2. Buka cermin dan letakkan cermin didepan wajah.
  3. Hembuskan nafas dari mulut ke arah cermin.
  4. Amatilah apa yng terjadi.
  • Percobaan menggunakan Kapur
  1. Tumbuk kapur hingga halus.
  2. Siapkan air 250 ml air ke dalam tabung reaksi.
  3. masukkan kapur yang sudah dihaluskan kedalam air.
  4. Aduk hingga trcampur rata.
  5. Diamkan beberapa saat, hingga terdapat endapan.
  6. Pisahkan air dari endapan
  7. Tiup air air hingga terdapat perubahan
  8. amati perubahan itu.
Menjawab Pertanyaan
1. Hembuskan napasmu di depan cermin, coba amati apa yang terjadi pada cermin tersebut. 
    =Setelah ditiup terdapat endapan embun pada cemin

2. Hembuskan napasmu di atas air kapur, coba amati apa yang akan terjadi? Apakah terjadi perubahan       pada air kapur? 
    =Setelah ditiup terdapat endapan kapur yang tadinya sulit mengendap.

3. Zat apakah yang dibutuhkan oleh tubuh pada saat bernapas, dan zat apa yang dikeluarkan? 
    =yang dibutuhkan oksigen. Yang dikeluarkan karbondioksida

4. Buatlah reaksi yang terjadi pada saat kita bernapas, dan zat yang diekskresikan oleh paru-paru.
    =O2 (Oksigen) ----- CO2 (Karbondioksida)+H2O (Uap air)

Lampiran
LAMPIRAN :

A. PRAKTIKUM MENGGUNAKAN CERMIN



B. PRAKTIKUM MENGGUNAKAN KAPUR








Minggu, 12 Februari 2017

Pola Hidup Sehat Untuk Menjaga Sistem Ekskresi

Pola Hidup Sehat Untuk Menjaga Sistem Ekskresi
A. Cara Menjaga Kesehatan Ginjal 
Ginjal
1. Mengatur pola makan

Gangguan sistem ekskresi pada manusia

Gangguan sistem ekskresi pada manusia

1. Gangguan Pada Sistem Ekskresi Ginjal

Pada ginjal juga terdapat Gangguan sehingga menyebabkan terhambatnya sistem Ekskresi pada tubuh, beberapa gangguan pada ginjal antara lain adalah sebagai berikut ini.
a. Diabetes Mellitus
Adalah suatu keadaan yang di tandai dengan terdapatnya gula di dalam urine. keadaan ini disebabkan adanya gangguan sekresi hormon insulin.
b. Diabetes Insipidus

Struktur dan fungsi hati

5. Struktur dan fungsi hati

PENGERTIAN DAN STRUKTUR HATI

Hepar (hati) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1300-1550 gram dan berwarna merah cokelat, mempunyai banyak pembuluh darah serta lunak. Hepar berbentuk baji dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan dan puncaknya pada sisi kiri tubuh, terletak di kuadran kanan atas abdomen (hipokondria kanan). Permukaan atasnya berbatasan dengan diafragma dan batas bawahnya mengikuti pinggiran kosta kanan.

Struktur dan fungsi paru-paru

4. Struktur dan fungsi paru-paru

A. PENGERTIAN PARU - PARU
Paru-paru (pulmo) adalah merupakan organ yang bertanggung jawab untuk proses respirasi yang terdiri dari pulmo dekstra (paru kanan) dan pulmo sinistra (paru kiri). Paru-paru sangat penting bagi tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.
           

Struktur dan fungsi kulit

3. Struktur dan Fungsi Kulit

A. PENGERTIAN KULIT
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll.

Struktur dan Fungsi Ginjal

2. Struktur dan Fungsi Ginjal


STRUKTUR GINJAL

Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak rongga belakang usus agak atas. Bentuknya seperti kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke arah sumbu tengah tubuh. Pada sisi yang menghadap ke sumbu tubuh itu terdapat hilus ginjal, yaitu tempat masuknya pembuluh darah, pembuluh limfa, saraf, dan ureter yang masuk dan keluar dari ginjal. Setiap orang normalnya memiliki sepasang ginjal di sisi kiri dan kanan tubuhnya.

Sistem Eksresi pada manusia

1. Sistem Eksresi pada manusia

Pada manusia, sistem ekskresi yang ada digunakan untuk mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme. Zat ini akan menjadi racun jika tidak dikeluarkan oleh tubuh. Sistem ekskresi pada manusia meliputi proses pengeluaran urine, pengeluaran keringat, dan pengeluaran karbon dioksida yang merupakan sampah metabolisme.

Model Penyaringan Darah dalam Ginjal



LAPORAN PEMBELAJARAN IPA

"Model Penyaringan Darah dalam Ginjal"





Kelompok 5 :
  • Asela Gabriella P.I.   (03)
  • Mikael Juan S.R.      (13)
  • Naelya Zabrina         (14)
  • Salsabila Shofi A      (16)


Selasa, 07 Februari 2017

Uji Urin

Uji Urin 


Kelompok 5:
    1. Asela Gabriella   03
    2. Mikael Juan        13
    3. Naelya Zabrina   14
    4. Salsabilla Shofi  16


Apa yang akan kamu uji? 

Menguji urin untuk mengidentifikasi kesehatan organ ekskresi manusia. 

Minggu, 29 Januari 2017

Respirasi

Mengidentifikasi Pernapasan Dada dan Pernapasan Perut

Apa yang harus kamu lakukan? 

A. Pernapasan Dada


Letakkan tangan di dada. Tarik napas dengan menggembungkan dada, kemudian hembuskan. Jika perlu, ulangi langkah ini beberapa kali.

B. Pernapasan Perut 

Letakkan tangan di perut. Tarik napas dengan menggembungkan perut, lalu hembuskan. Jika perlu, ulangi langkah ini beberapa kali. 

Jawablah pertanyaan berikut, tuliskan jawabanmu pada buku IPA! 


  1. Pada saat kamu melakukan pernapasan dada, apa yang dapat kamu rasakan? 
  2. Pada saat kamu melakukan pernapasan perut, apa yang dapat kamu rasakan?
  3. Adakah perbedaan proses yang terjadi pada pernapasan dada dan pernapasan perut? Jelaskan!
Jawaban :
  1. Dada akan terasa mengembang dan mengempis
  2. perut tersa mengembang dan mengempis
  3. Pernapasan dada
    Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
    1.   Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
    2.   Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.Pernapasan perut
    Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.  Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
    1.   Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
    2.   Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Tekanan Air pada Kantong Plastik

Tekanan Air pada Kantong Plastik 
Alat dan Bahan:

  • Kantong plastik ukuran 1 kg 
  • Karet gelang

Minggu, 22 Januari 2017

Tugas mengerjakan Uji Kompetensi

1. Jaringan tumbuhan yang memiliki fungsi mengangkut hasil       fotosintesis dari daun dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan adalah ....
a. xilem
b. floem
c. korteks
d. epidermis

Rabu, 18 Januari 2017

Laporan Praktikum IPA “Menghitung Denyut Nadi”

Laporan Praktikum IPA
“Menghitung Denyut Nadi”

Kelompok 3:
-          Abel Putra H             VIII E/01
-          Dismas Aji R             VIII E/07
-          Fennyta Christa N    VIII E/08
-          Naelya Zabrina         VIII E/14
a.                   
     Alat dan bahan :
  • -          Handphone
  • -          Alat tulis

LAPORAN PRAKTIKUM IPA “MODEL TIRUAN DARAH”

LAPORAN PRAKTIKUM IPA
“MODEL TIRUAN DARAH”
Penyusun Kelompok 3:
-          Abel Putra H        VIII E/01
-          Dismas Aji R        VIII E/07
-          Fennyta Christa   VIII E/08
-          Naelya Zabrina    VIII E/14
      
    A. LANDASAN MATERI
Darah merupakan jaringanyang tersusun atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan keping-keping darah. Kurang lebih55% bagian dari darah adalah plasma. \
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)